top of page
  • Writer's picturecaturprasetyanews

Keluarga, Korban Pemukulan senior Akhirnya Laporkan Ponpes DAYAH ALUMUDDIN ke POLRES LHOKSEUMAWE

Lhokseumawe | Catur Prasetya News - Terakhir Paska peristiwa Kekerasan yang yang terjadi Asrama Putra Tepatnya Gedung Pertama Lantai 3 dikamar No 4 insiden terjadi pada pukul 00,15 WIB, (11/8/) Dengan Aksi Penyekapan Santri selama 2 jam. Kenapa Dianggap Sebagai Penyekapan Alasannya sebagai besar para korban mengatakan "Siapa saja Para Korban yang membuka pintu secara brutal para pelaku lancarkan Aksi dengan Kekerasan" ungkap Salah satu Wali atau Orang Tua Korban.

Keluarga Santri, Korban Pemukulan Kakak Kelas Akhirnya Laporkan Ponpes DAYAH ALUMUDDIN UTEUNKOT ke POLRES LHOKSEUMAWE . Report by Chandra 13/8/22

Wali/Ortu bisa dibilang dari Pihak para keluarga korban, santri inisial D (16) dan bersama keluarga korban melaporkan dugaan tindak penganiayaan yang terjadi di Pondok pesantren (Ponpes) Dayah Alumuddin Uteunkot Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe yang dilakukan oleh senior korban. Pihak Keluarga Telah melaporkan Ke SPKT Polres Lhokseumawe. dan Laporan nya udah diterima dan saat ini sudah dalam penyelidikan l.


Berdasarkan Laporan Polisi Surat Tanda Bukti Lapor Nomor : STTLP /449/VIII/2022/Aceh/Res Lsmw Tanggal 12 Agustus 2022

Hal tersebut dibenarkan oleh Para Orang Tua Korban saat dikonfirmasi di Polsek Muara Dua kota Lhokseumawe.


“Benar, sebanyak 4 Korban Telah melaporkan kepada pihak yang berwajib. atas dugaan peristiwa pidana penganiyaan dan pengeroyokan oleh senior korban di Ponpes Dayah Alumuddin Uteunkot LHOKSEUMAWE" ungkap salah Satu orang Tua Korban. Berinisial R



Lalu Orang Tua Santri Korban yang bertempat tinggal di Takengon mengaku telah melakukan Berbagai upaya hukum pembuktian. Secara fiksi kita telah Mengajukan Visum dugaan penganiayaan dan pengeroyokan yang terjadi terhadap korban.

"Kita serahkan penanganan perkara ini kepada pihak kepolisian dan dapat ditindaklanjuti sesuai ketentuan hukum yang berlaku," ujarnya.


Diharapkan, tindakan kekerasan dalam lingkungan dunia pendidikan itu tidak terjadi lagi.


"Karena lembaga pendidikan seharusnya menjadi lembaga untuk membentuk karakter dan mengajarkan perilaku yang jauh dari kekerasan," tukasnya.


Iswan Fauzi, MT Wakil Pimpinan Bidang Pengasuh Pondok Pesantren Dayah Alumuddin

Pada pemberitaan sebelumnya, aksi pengeroyokan terjadi ada Senin lalu (11/8/22) Sekiranya Pukul 00.15 wib Berdasarkan Data Wapim Bid Pengasuhan menyebutkan berdasarkan hasil Analisis Jumlah Pelaku 28 orang, terkait jumlah Korban sebanyak 17 orang.


Pelaku Menyekap Para korban selama 2 Jam. Saat itu kekerasan terjadi di Asrama Laki laki Yang Ironisnya salah satu Motifnya Terendus adanya Dugaan PUNGLI UANG OSIM / OSIS (Kegiatan Ekstrakulikuler) sebesar Rp 5000. Untuk dapat kami sampaikan Ketika diperiksa terdapat memar di beberapa bagian tubuh MRH dan sea Pulul diketahui pihak keluarga korban setelah MRH mengeluh sakit yang tak tertahankan pada bagian kepala.



FAKTANYA KORBAN BERINSIAL R setelah dua Jam kemudian diam diam Korban Melarikan Diri Kerumah Bibinya di Desa Gampong Menggeudong kota Lhokseumawe. Selanjutnya Abang Kendung Korban R menemui Wapim Bid Pengasuhan Iswan Fauzi Tahu adik saya dikeroyok itu karena Ia mengeluh sakit pada bagian kepala, Perut, bibir pecah pecah kuping wajah lembam.


Selanjutnya saat dikroscek mungkin sudah tak tahan lagi setelah para Korban mengadu pada orang tua nya masing-masing


Salah satu korban kekerasan oleh kakak senior dayah Ulumuddin LHOKSEUMAWE

Para Santri Kelas 4 berjumlah 17 Korban mengaku dikeroyok oleh 28 orang kakak kelasnya di Ponpes Dayah Alumuddin dengan Cara disekap dan juga diperas " ungkap Salah satu Wali Santri Korban Pemukulan dan Penyekapan oleh Kakak kelas



Harapannya Para Orang Tua Korban Menyampaikan kepada Media ini, agar Bapak Kapolres Lhokseumawe Untuk dapat Menindaklanjuti Laporan Mereka sekaligus dapat melindungi para Korban dari kekerasan kedepannya, dan Menjamin kejadian Penyekapan dan pemerasan di dunia pendidikan ini tidak terulang lagi Dikota Lhokseumawe.


Report Chandra 13/8/22

Post: Blog2_Post
bottom of page