top of page
  • Writer's picturecaturprasetyanews

SIAPAKAH YANG BERTANGGUNG JAWAB PASAR TRADISIONAL TERPADU KOTA LHOKSEUMAWE MANGKRAK LEBIH 5 Thn

Updated: Jul 15, 2022

Lhokseumawe | Catur Prasetya News. Sepertinya Walikota Lhokseumawe Menutup mata dan telinga terkait Pembangunan dan Pemanfaatan Aset Pasar Tradisional Terpadu Ujong Blang Kota Lhokseumawe Kondisi bangunan Kian Memperhatinkan. Tim Media Catur Prasetya News, melihat langsung rekonstruksi pembangunan yang hancur serta Dijarah orang, Lhokseumawe (27/5/22).

Sebagaimana yang diketahui Meskipun puluhan miliar rupiah dana dari Negara dikucurkan untuk pembangunan Gedung Pasar Induk Terpadu di Gampong Ujung Blang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Adalah Salah satu program prioritas pemerintah Republik Indonesia Yaitu membangun seluruh Nusantara pasar tradisional terpadu di beberapa kota dan kabupaten Indonesia. Namun hingga kini pasar tersebut belum juga difungsikan. Bahkan Ironisnya Aset tersebut banyak Dijarah dan dibiarkan begitu saja Jika dilihat sari sudat pandang hal ini tetunya tidak terlepas dari Alasan utama adalah, karena kondisi wabah corona (Covid-19) saat ini sehingga menjadi terbengkalai dan mulai rusak pada bagian tertentu. Untuk dapat kami sampaikan, Program Nasional Kementerian Perdagangan dan Pasar Menentukan salah progres dilhoksemawe. Pasar ini diresmikan Wali Kota Lhokseumawe, Suaidi Yahya awal tahun 2020 yang lalu. Ironisnya sudah lebih dari 5 tahun bangunan tersebut berdiri tetap saja tidak mampu difungsikan. Akibatnya, kondisi fisik gedung ini banyak mengalami kerusakan. Misal, beberapa bagian mulai runtuh, retak dan sejumlah kaca pecah.



Bahkan Delematis Nya Pintu Gerai Kios Rukonya yqng berbahan Alamanium tersebut habis disikat Maling. Yqng hingga saat in secara resmi belum dilaporkan ke pihak yang berwajib secara resmi, tertulis Di lokasi lainnya, juga sudah banyak ditumbuhi semak belukar, rumput liar dan ilalang. Sehingga terkesan seperti lokasi anak anak nakal sebagai tempat Penyalahgunaan Narkotika, lantaran tak pernah terjamah manusia atau sudah lama ditinggalkan dalam keadaan kosong. Data yang dihimpun media ini dari berbagai sumber Menyebutkan. Proyek Multi Years. Yang dimana pembangunan nya Hampir setiap tahun dana APBN digelontorkan untuk menampung proyek Gedung Pasar Induk Terpadu ini.

Dimulainya Pembangunan Proyek Multi Years tersebut diawali pada tahun 2015 berjumlah Rp2,75 miliar lebih. Setahun kemudian Pemko Lhokseumawe pada tahun 2016 atau di tahap kedua mencapai Rp4,85 miliar lebih. Lanjut Tahap ketiga tahun 2017 Anggaran Negara dengan pagu Rp2,5 miliar

Tahun Akhir pembangunan tersebut yaitu tahun 2018 dengan nama paket Biaya Jasa Konstruksi Fisik Pembangunan/Revitalisasi Pasar Rakyat Induk Terpadu, Rp5,80 miliar. Selain itu, tahun 2020 juga ada paket Biaya Jasa Konstruksi Fisik Pembangunan/Revitalisasi Pasar Rakyat Ujong Blang nilai pagu dan HPS paket Rp5,68 miliar lebih yang bersumber dari APBN 2018

Fakta nya Pada Tahun 2020 Media Lokal dan Nasional memberitakan kondisi Aset negara yang Terabaikan. Sebagaimana yang langsir media Modus Aceh Bahwa Sekretaris Daerah Kota Lhokseumawe, T. Adnan membenarkan kondisi gedung pasar induk terpadu masih terbengkalai dan belum berfungsi seperti yang diharapkan. Namun disaat itu Wabah Pandemi Covid19 menyebabkan Terbengkalai untuk sementara waktu agar tidak terbengkalai dan menjadi liar, Pemerintah Kota Lhokseumawe menempatkan petugas jaga malam. Tujuannya, untuk mengawasi dan menjaga Gedung Pasar Induk Terpadu ini. Sehingga tidak terjadi perusakan atau pencurian aset.saat dikonfirmasi pada tahun 2020 yang lalu



Selain itu, Pemko Lhokseumawe juga sudah berusaha semaksimal mungkin alias tidak pernah berhenti untuk dapat mengfungsikan gedung pasar tersebut. Usaha terakhir, Pemko Lhokseumawe menyerahkan tugas pengelolaan untuk mengfungsikan pasar itu kepada Perusahaan Daerah Pembangunan Lhokseumawe (PDPL). Sekda mengaku, sebelumnya sudah ada calon investor yang berminat untuk memanfaatkannya sebagai gudang atau kebutuhan lainnya dengan sistem pengelola bagi hasil atau perjanjian sewa menyewa serta keuntungan untuk Pemko Lhokseumawe. Yang Jelas 3 unit bangunan Gudang Pasar Tradisional Terpadu Kota Lhokseumawe telah aktif dan saat dihuni oleh 3 perusahaan. Anehnya Komentar Pak T. Adnan tersebut ternyata Tidak benar benar dilaksanakan buktinya saat Tim Media Catur Prasetya News Terjun Ke TKP. Tim Media tidak ada menemukan Penjaga sebagaimana yang dimaksud pak sekda pada tahun 2020

Aset Negara Miliaran rupiah dana APBN digelontorkan untuk pembangunan Gedung Pasar Induk Terpadu Di Desa Ujung Blang Kec. Banda Sakti Kota Lhokseumawe, Selain Aset yang dijarah Masyarakat tersebut Kian Banyak Bagian Bagian penting yang hilang dan Lokasi Pasar Tersebut menjadi Sarang Anak memakai Narkoba diakibatkan tidak adanya Penjaga.



Atau dugaan Media ini ialah Pemerintah Kota Lhokseumawe terkesan sengaja mengabaikan begitulah saja, atau sengaja dibiarkan tanpa ada penjaga dengan tujuan Merusak Bangunan Atau Alat bukti Aset yang sebagian besar hilang,



Realita nya Mei 2022 Kondisinya Ironis dan Delematis selain tetap saja tidak berfungsi dan terbengkalai. Aset pun sengaja dibiarkan begitu saja tanpa ada penjaga Agar masyarakat menjarah dan merusak bangunan tersebut yang belum dilakukan Audit BPKP BPK Wilayah Aceh dan Tim Analisis KPK yang direncanakan akan lakukan Road show seluruh INDONESIA terkait dengan Pembangunan Pasar Tradisional Terpadu diseluruh kota dan Kabupaten se Indonesia Sumber Anggaran Pemerintah Belanja Negara Kementerian Perdagangan. Report Chandra, Lhokseumawe ,27/5/22

Post: Blog2_Post
bottom of page