
PDPKL pihak Yang Bertanggung Jawab Aset Milik Negara Sebegai Pengelola Pasar Tradisional Terpadu Kot
- Guslian Ade Chandra

- Jun 1, 2022
- 1 min read
LHOKSEUMAWE | Catur Prasetya News Aset Milik Negara yang Terabaikan di Kota Lhokseumawe Yang Kian Kisruh, Lantaran Disperindagkop UKM Kota Lhokseumawe saat serah Terima kepada Perusahaan Daerah Pembangunan Kota Lhokseumawe (PDPKL) dalam kesempatan itu sebagai Pengelola Gedung Pasar Tradisional Terpadu Kota Lhokseumawe yang Kondisinya Sangat Memperhatinkan.

Aset Negara yang telah Menelan Anggaran puluhan milyar rupiah. Pengelolaan nya terlihat tidak Profesional dan juga terkesan Seperti Tidak Beretika taat dan patuh Hukum.
Mengapa tidak menjadi Lebih baik Saat sekda menyerahkan Aset tersebut pdaa 2020 yang lalu. Meski demikian Kondisinya Sangat Memperhatinkan ibarat sebuah Penampakan Gedung yang Terbengkalai dan Banyak Bagian Bagian yang Dijarah Oknum Pejabat yang tidak pernah menepati penjaga Gedung Aset Milik Negara yg Kian Parah.

Anehnya lagi Selama Kehilangan Unit bagian bagian dari rekontruksi gedung Pasar Tradisional Terpadu Ujong Blang Kota Lhokseumawe. Reserse Kepolisian Sektor Banda Sakti POLRES LHOKSEUMAWE. Mengaku Selama ini tidak ada Laporan Polisi terkiat Pencurian Aset Milik Negara ynag dijarah Masyarakat.
Aneh Tapi Nyata Saat dikonfirmasi Direktur PDKL Abdul Gani Tidak Ada Respon bahkan Ironisnya Direktur PDKL Hingga Sampai saat ini belum juga lakukan Laporan Polisi terkiat kehilangan Bagian Bagian Aset Kontruksi Gedung Pasar Tradisional Terpadu Ujong Blang Kota Lhokseumawe.
Diharapkan Pejabat Penyidik Polres Lhokseumawe untuk Dapat Melakukan Penyelidikan secara intensif terkait Misteri Dibalek Gedung Aset Milik Negara yang Terkesan Sengaja Diabaikan. Harapan ny Bapak Kapolres Lhokseumawe dapat mengungkapkan Kasus yang Fenomena

Lebih Dari 30 Miliyar Gedung Aset Milik Negara ini Ternyata Proyek tersebut dikerjakan tanpa perencanaan yang matang sehingga Negri ini Kian Merugikan akibat ulah Oknum Pejabat yang mencari keuntungan dalam Kesempatan Korupsi BERJAMAAH bersama Report Chandra. Lhokseumawe 1/6/22




Comments